Tugas
: FINAL
Mata kuliyah : MODIFIKASI PENJAS
Nama :
MAHATIR
IM
: 1231140125
KELAS : G
JURUSAN
PGSD/DIKJAS
FAKULTAS
ILMU KEOLAHRAGAAN
UNUVERSITAS
NEGERI MAKASSAR
2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang masih memberikan kita
rahmat hidayah serta nikmatnya sehingga kita masih setia dijalanya. Serta salam
dan shalawat tercurah kepada baginda Rasulullah SAW yang senantiasa membimbing
kita kejalan kebenaran. Dan tak lupa kami hanturkan rasa syukur
karena masih diberikan kesempatan untuk menyusun sebuah tugas kuliah yang
berbentuk makalah yaitu Media Pembelajaran Dan Modifikasi
Penjas Adapun tujuan kami menyusun makalah ini adalah
untuk mengetahui tentang media yang digunakan dalam pembelajaran penjas
dan bagaimana memodifikasi media penjas tersebut kami menyadari bahwa
dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan yang kami
perbuat, olehnya itu kami sangat mengharapkan kritikan dan masukan untuk
menyempurnakan tugas atau makalah kami.
Demikian
tugas ini kami buat semoga bermamfaat bagi kita semua khusunya kami pribadi
dalam menyelesaikan tugas dan mata kuliah doping. Terimah Kasih
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................................................... 1
C. Tujuan Masalah....................................................................................................... 1-2
BAB II PEMBAHASAN.
A. Pengertian Media Pembelajaran Dan Modifikasi Penjas....................................... 3
B. Modifikasi Olahraga Cabang Bola Basket.............................................................. 4-5
C. Modifikasi Olahraga Cabang Lompat jauh............................................................. 6-7
D. Modifikasi Olahraga Cabang Sepak Takraw........................................................... 8-9
E. Modifikasi Olahraga Cabang Bola Volli.................................................................. 9-10
F. Modifikasi Olahraga Cabang Bulutangkis............................................................... 11
BAB III PENUTUP
A. Saran........................................................................................................................ 12
B. Kesimpulan.............................................................................................................. 12
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Modifikasi pembelajaran
pendidikan jasmani penulis menganggap
penting untuk diketahui oleh para guru pendidikan jasmani. Diharapkan dengan
mereka dapat menjelaskan pengertian dan konsep modifikasi, menyebutkan apa yang
dimodifikasi dan bagaimana cara memodifikasinya, menyebutkan dan menerangkan
beberapa aspek analisis modifikasi.
Dalam penyelenggaraan
program pendidikan jasmani hendaknya mencerminkan karakteristik program
pendidikan jasmani itu sendiri, yaitu “Developentally Appropriate Practice”
(DAP). Artinya bahwa tugas ajar yang disampaikan harus memerhatikan perubahan
kemampuan atau kondisi anak, dan dapat membantu mendorong kearah perubahan
tersebut. Dengan demikian tugas ajar tersebut harus sesuai dengan tingkat perkembangan
dan tingkat kematangan anak didik yang diajarnya. Perkembangan atau kematangan
yang dimaksud mencakup fisik, psikis maupun keterampilannya.
Tugas ajar itu juga harus
mampu mengakomodasi setiap perubahan dan perbedaan karakteristik individu dan mendorongnya
kearah perubahan yang lebih baik.
a. Pernahkah anda membayangkan apakah kita mampu
mengakomodasi setiap perubahan dan perbedaan karakteristik siswa melalui
tugas ajar yang kita berikan ?
b. Apakah keadaan media pembelajaran yang dimiliki
sekolah anda bisamemfasilitasi aktivitas pembelajaran pendidikan jasmani secara
optimal ?
c. Perlukah kita mengadakan perubahan, penataan atau
mengembangkan kemampuan daya dukung pendidikan jasmani di sekolah kita ?
d. Upaya apa yang bisa kita lakukan agar proses pembelajaran pendidikan
jasmani tersebut bisa memberikan hasil yang lebih baik ?
Pertanyaan-pertanyaan
tersebut mungkin sering muncul dibenak
kitamanakala kita merenungi tentang
bagaimana tugas kita nantinya ketika kita telah menjadi sebagai seorang guru pendidikan jasmani disekolah apakah kita mampu menjalangkanya dengan baik
dan tentunya jawaban ini akan terjawab baik atau tidaknya tergantung proses
yang kita jalani sekarang apakah kita betul betul belajar akan hal itu,
tentunya ini merupakan tugas yang tidak mudah bahkan sangat berat.
B.
Rumusan Masalah
a. Pengertian Media Pembelajaran Dan Modifikasi Penjas?
b. Memodifikasi Olahraga Cabang Bola Basket?
c. Memodifikasi Olahraga Cabang Lompat jauh?
d. Memodifikasi Olahraga Cabang Sepak Takraw?
e. Memodifikasi Olahraga Cabang Bola Volli?
f.
Memodifikasi Olahraga Cabang
Bulutangkis?
C.
Tujuan Masalah
a. Untuk mengetahui tentang media yang digunakan dalam pembelajaran penjas dan
bagaimana memodifikasinya.
b. Agar mengetahui bagaimana cara memodifikasi cabang cabang olahraga bola
basket.
c. Seorang guru diharapkan mampu memodifikasi cabang
d. olahraga lompat jauh dalam pembelajaran penjas disekolah.
e. Mampu memahami tentang bagaimana cara memodifikasi cabang olahraga
bola volli.
f.
Agar mampu mengetahui tentang bagaimana
cara memodifikasi cabang olahraga bulutangkis.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Media Pembelajaran Dan
Modifikasi Penjas.
Modifikasi
secara umum diartikan sebagai usaha untuk mengubah atau menyesuaikan. Namun
secara khusus modifikasi adalah suatu upaya yang dilakukan untuk menciptakan
dan menampilkan sesuatu hal yang baru, unik, dan menarik.Modifikasi disisni
mengacu kepada sebuah penciptaan, penyesuaian dan menampilkan suatu alat/sarana
dan prasarana yang baru, unik, dan menarik terhadap suatu proses belajar
mengajar pendidikan jasmani.
Pelaksanaan modifikasi sangat diperlukan
bagi setiap guru pendidikan jasmani sebagai salah satu alternatif atau solusi
dalam mengatasi permasalahan yang terjadi dalam proses belajar mengajar
pendidikan jasmani, modifikasi merupakan implementasi yang sangat berintegrasi
dengan aspek pendidikan lainnya.
Tujuan Memodifikasi
Setiap rencana yang akan dilaksanakan
tentunya terdapat suatu maksud dan tujuan. Dalam hal ini Lutan (1988)
menyatakan mengenai tujuan memodifikasi dalam pelajaran pendidikan jasmani yang
dikutip oleh Husdarta (2011:179) yaitu agar :
1. Siswa
memperoleh kepuasan dalam mengikuti pelajaran.
2.
Meningkatkan kemungkinan keberhasilan dalam berpartisipasi.
3. Siswa
dapat melakukan pola gerak secara benar.
Pendekatan modifikasi ini dimaksudkan agar
materi yang ada di dalam kurikulum dapat tersampaikan dan disajikan sesuai
dengan tahap-tahap perkembangan kognitif, afektif, dan psikomotor anak,
sehingga pembelajaran pendidikan jasmani di Sekolah Dasar dapat dilakukan
secara intensif.
Modifikasi Dalam Pembelajaran Penjas
Pendidikan jasmani merupakan pendidikan
yang dilakukan melalui aktivitas fisik sebagai media utama untuk mencapai
tujuan. Bentuk-betuk aktivitas fisik yang lazim digunakan oleh anak Sekolah
Dasar, sesuai dengan muatan yang tercantum dalam kurikulum adalah bentuk
gerakan-gerakan olahraga, sehingga pendidikan jasmani Sekolah Dasar memuat
cabang-cabang olahraga.
Penyelenggaraan program pendidikan
jasmani hendaknya mencerminkan karakteristik program pendidikan jasmani itu
sendiri, yaitu : “Development Appropriate Practice” (DAP). Artinya adalah tugas
ajar yang diberikan harus memperhatikan perubahan kemampuan anak dan dapat
membantu mendorong perubahan tersebut. Dengan demikian tugas ajar tersebut
harus sesuai dengan tingkat perkembangan anak didik yang sedang dipelajarinya.
Tugas ajar yang sesuai ini harus mampu mengakomodasi setiap perubahan dan
perbedaan karakteristik setiap individu serta mendorongnya kearah perubahan yang
lebih baik.
Untuk mencapai tujuan tersebut, guru
pendidikan jasmani harus dapat merancang dan melaksanakan pembelajaran
pendidikan jasmani sesuai dengan tahap-tahap perkembangan dan karakteristik
anak didik, terutama di Sekolah Dasar. Memodifikasi sarana dan prasarana
merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan guru pendidikan jasmani Sekolah
Dasar agar pembelajaran dapat mencerminkan DAP.
Karena minimnya sarana dan prasarana pendidikan jasmani yang dimiliki
sekolah-sekolah, menuntut seorang guru pendidikan jasmani untuk lebih kreatif
dalam memberdayakan dan mengoptimalkan penggunaan sarana dan prasarana yang
ada. Seorang guru pendidikan jasmani yang kreatif akan mampu menciptakan
sesuatu yang baru, atau memodifikasi yang sudah ada tetapi disajikan dengan
cara yang semenarik mungkin, sehingga anak didik akan merasa senang mengikuti
pelajaran penjas yang diberikan. Banyak hal-hal sederhana yang dapat dilakukan
oleh guru pendidikan jasmani untuk kelancaran jalannya pendidikan jasmani.
Guru pendidikan jasmani
di lapangan tahu dan sadar akan kemampuannya. Namun apakah mereka memiliki
keberanian untuk melakukan perubahan atau pengembangan – pengembangan kearah
itu dengan melakukan modifikasi ?
Seperti halnya halaman
sekolah, taman, ruangan kosong, parit, selokan dan sebagainya yang ada
dilingkungan sekolah, sebenarnya dapat direkayasa dan dimanfaatkan untuk
kegiatan pembelajaran pendidikan jasmani. Dengan melakukan modifikasi sarana maupun prasarana,
tidak akan mengurangi aktivitas siswa dalam melaksanakan pelajaran pendidikan
jasmani. Bahkan sebaliknya, karena siswa bisa difasilitasi untuk lebih banyak
bergerak, melalui pendekatan bermain dalam suasana riang gembira. Jangan lupa
bahwa kata kunci pendidikan jasmani adalah “Bermain – bergerak – ceria”.
B.
Modifikasi Olahraga Bola Basket
Modifikasi adalah suatu perubahan dari
suatu yang ada menjadi hal baru. Modifikasi merupakan salah satu alternatif
dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani. Modifikasi ini bisa dilakukan
pada materi-materi permainan bola besar. Bola Basket merupakan salah satu
materi yang termasuk dalam permainan bola besar. Berdasarkan observasi awal,
pengamatan dan analisis kebutuhan yang dilakukan pada guru dan siswa dapat
diketahui dan disimpulkan bahwa belum pernah dilakukan suatu modifikasi pada
proses pembelajaran pendidikan jasmani khususnya modifikasi permainan bola
besar, terutama bola basket.
Siswa tidak pernah diberikan informasi
mengenai peraturan resmi yang ada dalam permainan bolabasket sehingga banyak
siswa yang merasa kesulitan memahami dan mengerti dalam bermain bolabasket
menggunakan peraturan yang resmi. ingin membuat suatu modifikasi permainan
bolabasket dengan menyederhanakan ukuran lapangan, sasaran, waktu bermain dan
aturan yang lebih mudah dimainkan, agar siswa selalu aktif bergerak dalam
proses pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah.
Cara memodifikasi olahraga bola basket
a. Bola yang asli bisa diganti dengan bola bola plastik untuk langkah awal
bagaimana caranya memasukkan bola kekeranjang.
Nah sekarang pertanyaanya mengapa bola harus di modifikasi atau di ubah
dari bola yang asli ke bola plastik. Kita telah ketahui bersama bahwa dalam
lingkup sekolah utamanya SD, dalam usia yang masih anak anak tidak mungkin
mampu menggunakan bola asli yang begitu berat sehingga bola harus di modifikasi
agar anak anak dapat melakukan gerakan gerakan yang lebih
efektif karena menggunakan bola yang ringan atau bola
plastik.
b. Tinggi tiang dikurangi disesuaikan dengan jangkauan anak SD atau ditanam
kayu dan bisa para siswa sendiri yang memegang ring itu misalnya tempat sampah
lalu dia berdiri memegangya baik itu ember ataupun baskom.
c. Keranjang bisa berupa ember, baskom dan tempat sampah.
d. Ukuran lapangan diminimalisir
Masalah ukuran lapangan tentunya tidak sesuai dengan yang aslinya.
Nah berdasarkan ukuran standar nasional lapangan bola basket adalah panjang
28.65 dan lebar 15.24. Dibadingkan dengan kemampuan anak anak dalam melakukan
aktifitas berolahraga maka dari segi ukuran harus di modifikasi atau diubah
agar anak anak dapat melakukan gerakan yang lebih efektif.
Cara bermain, siswa di ajarkan suting
atau memasukkan bola kedalam ember atau baskom yang telah dipasang ditiang
penyanggah, setelah bolanya masuk maka disuruh ambil lagi dan mengulangi dengan
gerakan yang sama.
Peraturan permainan bolabasket terlalu
sulit bagi siswa, sehingga siswa kurang aktif mengikuti pembelajaran materi
permainan bolabasket. Oleh sebab itu, diperlukan modifikasi permainan bola
besar, khususnya bolabasket sebagai bahan ajar dalam upaya meningkatkan keaktifan
siswa pada pembelajaran pendidikan jasmani. Produk akhir berupa
modifikasi permainan bola besar pada pembelajaran pendidikan jasmani.
Seringkali seorang guru Pendidikan
Jasmani atau penjas mengeluhkan keadaan sarana dan prasarana sekolah tempat ia mengajar.
Terkadang, seorang guru penjas harus “bertengkar” dengan kepala sekolah atau
kepsek untuk menyediakan fasilitas olahraga di sekolah. Nah dari prasarana yang
kita lihat di sekolah sekolah memang sangat mengkhawatirkan nah disinilah peran
seorang guru penjas untuk memodifikasi setiap cabang olahraga baik itu
disekolah yang memilki prasarana yang cukup ataupun disekolah yang tidak
memilki perasarana yang memadai.
Nah, petanyaan sekarang adalah apakah
seorang guru penjas disekolah atau bahkan yang ingin menjadi seorang calon guru
sudah memikirkan tidak tentang hal itu dan mampu untuk memodifikasi
setiap cabang olahraga yang diajarkan nanti, tentunya tidak lepas dari proses
yang kita jalani sekarang sebagai mahasiswa ilmu keolahragaan yang nantinya akan
menjadi pendidik atau seorang guru penjas disekolah, terkadang kita menyadari
bahwa kapan pendidikan di Indonesia ini baik dan berkembang karena melihat dari
realita yang terjadi sekarang bahwa banyak diantara para guru yang keluar dari
tanggung jawabnya sebagai pendidik yang profesial, memang sangat
mengkhawatirkan karena banyaknya guru yang betul-betul tidak mementingkan
kepetingan siswa hanya memetingkan dirinya dan menerima gaji yang buta. Olehnya
itu seorang guru dijelaskan didalam UU No 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen
adalah sebagai pendidik yang professional yang memiiki tugas utama mengajar,
medidik, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta
didik baik ditingkat sekolah dasar, menengah atau sekolah atas.
Maka diharapkan sebagai calon guru
betul’’ mejadi guru yang professional yang memerhatikan segala aspek kebutuhan
yang dibutuhkan oleh peserta didik nah berkaitan dengan media pembelajaran
penjas dan modifikasi penjas disekolah maka kompetensi yang dimiliki oleh seorang
guru betul betul bias diterapkan dalam proses belajar mengajar tersebut, tidak
lepas dengan pendidikan yang masih dasar yang hanya mengutamakan permainan atau
bermain olehnya itu sangat diharapka seorang guru mampu memamfaatkan
permainan-permainan tersebut dalam proses mengajar penjas disekolah, olehnya
itu sangat dituntung kreatifitas seorang guru dalam mengelolah proses
pembelajaran.
C.
Modifikasi Olahraga Cabang Lompat jauh.
A. Tehnik Dasar lompat Jauh
Lompat jauh adalah salah satu olahraga yang diajarkan oleh guru Pendidikan
Jasmani di sekolah baik dari tingkat sekolah dasar maupun dari tingkat sekolah
menengah. Tentunya seorang guru mampu mengetahui tehnik lompat jauh sehingga
guru mampu mengajarkan secara baik pula. Dan di dalam lompat jauh terdapat tiga
macam yaitu : 1. Gaya jongkok ( tuck ) 2. Gaya mengatung (
hung style ) 3. Gaya berjalan di udara ( walking in the air ). Yang membedakan
dari gaya-gaya tersebut adalah gerakan waktu melayang di udara. Dan tehnik
dasar lompat jauh adalah:
a. Awalan atau ancang-ancang
Tujuan ancang-ancang adalah untuk mendapatkan kecepatan yang
setinggi-tingginya agar dorongan massa ke depan lebih besar. Jarak
ancang-ancang tergantung kematangan dan kemampuan berekselerasi atas
kecepatanya, dan untuk meningkatkan kemampuan kecepatan ancang-ancang
diperlukan program latihan yang baik, dan juga ketepatan menumpu.
b. Tumpuan atau tolakan
Merupakan suatu gerakan yang penting untuk menentukan hasil lompatan yang
sempurrna. Badan sewaktu menumpu jangan terlalu condong seperti halnya
melakukan lari/ ancang-ancang. Tumpuan harus kuat, cepat dan aktif keseimbangan
badan dijaga agar tidak oleng/ goyang.
c. Melayang di udara
Gerakan melayang pada saat setelah meninggalkan balok tumpuan dan
diupayakan keseimbangan tetap terjaga dengan bantuan ayunan kedua tangan
sehingga bergerak di udara.
d. Mendarat
Gerakan-gerakan waktu pendaratan harus dua kaki. Yang perlu diperhatikan
saat mendarat adalah kedua kaki mendarat secara bersamaan diikuti dengan
dorongan pinggul ke depan sehingga badan tidak cenderung jatuh ke belakang yang
berakibat merugikan si pelompat itu sendiri.
Memodifikasi Olahraga Lompat Jauh
Seorang guru tidak hanya mengetahui tehnik atau materi dasar tentang lompat
jauh tapi seorang guru juga harus mengetahui tentang modifikasi-modifikasi
olaharga. Karna tidak menutup kemungkinan seorang guru mengajar di suatu
sekolah yang tidak mempunyai fasilitas-fasilitas olahraga yang dibutuhkan
siswa. Sehingga proses belajar mengajar kurang efektif di bidang olahara.
Maka itu seorang guru
mampu memodifikasi cabang olahraga yang diajarkannya. Sehingga siswa yang
diajar itu tidak bosan atau jenuh apalagi siswa yang diajar itu adalah siswa
SEKOLAH DASAR yang notabenenya kebanyakan butuh bermain. Maka dari itu kami
akan memodifikasi salah satu cabang olahraga. Sehingga guru mendapatkan bahan
untuk diajarkan di sekolah terkhusus di sekolah tingkat dasar yaitu olahraga
lompat jauh.
Apabila sarana dan prasarana atau lapangan lompat jauh tersedia di setiap
sekolah maka tentunya dapat memudahkan pekerjaan guru dalam mengerjakan
tugasnya untuk mengajarkan lompat jauh, namun dari fasilitas yang ada dengan
ukuran yang berstandar nasional tentunya sedikit menyulitkan bagi siswa SD
dengan ukuran yang sangat besar, maka seorang guru penjas perlu memodifikasi
bak lompat jauh dengan cara memperkecil ukurannya sesuai dengan kebutuhan siswa
SD.
Dalam ukuran Lapangan lompat jauh untuk jarak awalan lari sampai balok
tumpuan 45m, balok tumpuan tebal 10cm, panjang 1,72m, lebar 30cm, bak lompatan
panjang 9m, lebar 2.75m, kedalaman bak lompat ± 1 meter dari ukuran yang
sebenanrnya tentunya tidak sesuai dengan kemampuan anak anak sehingga perlu
dimodifikasi. Tentunya modifikasi olahraga lompat jauh karena memiliki tujuan.
a) Siswa memperoleh kepuasan dalam
mengikuti pelajaran.
b) Meningkatkan kemungkinan
keberhasilan dalam berpartisipasi.
c) Siswa dapat melakukan pola gerak
secara benar.
d) Agar siswa tidak bosan dalam
melakukan setiap gerakan.
Apabila lapangan lompat jauh tidak ada
pada suatau sekolah, maka seorang guru itu membuat garis dengan menulis di
tanah sesuai dengan bentuk lapang lompat jauh dan ukurannya itu bisa kurang
dari ukuran yang sebenarnya. Seorang guru membuat garis dengan bentuk lapang
lompat jauh lebih dari tiga sehingga guru bisa membuat kompotisi atau perlombaan
kepada siswanya. Siswa yang paling jauh lompatannya maka itulah pemenangnya.
Seorang guru juga bisa mengambil
kardus-kardus bekas yang tidak dipakai. Kemudian kardus itu bisa menjadi alat
pengganti dari lapangan lompat jauh yang tidak ada di sekolah yang kita ajar.
Pertama-petama kardus itu di simpan kemudian siswa melompati kardus itu secara
bergantian. Sehingga siswa mampu melakukan gerak dasar dari lompat jauh itu
sendiri. Seorang guru juga bisa membuat kompotisi atau perlombaan dari modifikasi
kardus bekas ini. Dengan cara membuat lima baris kardus, dan setiap baris
kardus itu sebanyak lima sampai enam kardus kemudian siswa melompati satu
persatu gardus itu. Dan pemenangnya adalah siswa yang pertama melompati semua
kardus yang telah disiapkan. Dengan ini siswa tidak sadar telah melaksanakan
gerakan lompat jauh.
Dan salah satu modifikasi olaharaga
lompat jauh adalah dengan cara mengikat suatu benda di ranting pohon. Kemudian
setiap siswa berlari melompati benda yang telah digantung di atas tanting
pohon. Dan ukuran tinggi benda itu sesuai dari siswa yang kita ajar. Dan dengan
ini siswa mampu melaksanakan gerak dasar dari lompat jauh iti sendiri
Sebelum guru memberikan modifikasi
ini kepada siswanya. Sebaiknya guru memberitahukan terlebih dahulu bahwa tehnik
dasar yang sebenarnya itu begini. Sehingga siswa mengetahui materi dari lompat
jauh itu sendiri. Setelah menjelaskan bahwa gerakan yang benarnya seperti
ini maka murid pun disuruh untuk melakukan gerakan tersebut meskipun tidak
menggunakan fasilitas yang sebenarnya yang jelas tujuanya adalah siswa dapat
memahami dan mampu melakukan teknik teknik dasar yang digunakan dalam lompat
jauh.
D.
Modifikasi Olahraga Cabang Sepak Takraw.
Dalam memodifikasi cabang olahraga
khusunya sepak takraw yang diharapkan yang pertama adalah siswa ingin melakukan
permainan tersebut olehnya dalam memodifikasi sepak takraw akan lebih baik agar
anak anak diberikan waktu untuk bergerak bebas melakukan apa yang ingin
dilakukan tam dibatasi setelah anak mulai menyukai bermain sepak takraw maka
disitulah peran guru untuk melatih siswa melakukan gerakan gerakan yang benar
dengan baik.
Dalam sarana dan prasarana yang
digunakan dalam olahraga sepak takraw ada bebrapa yang dapat dimodifikasi
sebagai berikut:
1. lapangan
· Bentuk lapangan
Seperti yang kita tahu sepak takraw bisa dimainkan
diluar ruangan maupun dalam ruangan. Maka disini kami akan memodifikasi bentuk
lapangannya menjadi lebih kecil sesuai dengan ukuran anak kecil tingkat sekolah
dasar supaya mereka bisa memainkannya. Berdasarkan ukuran aslinya tentunya
siswa tidak mampu melakukan dengan baik karena terlalu luas dll, maka dari itu
dari segi ukurannya kami modifikasi sebagai berikut:
· Panjang
lapangan :
6 meter
· Lebar lapangan
: 3 meter
· Daerah bebas
rintangan :
3,5 meter
· Garis batas
Untuk membuat garis batas kita bias menggunakan alat atau bahan yang mudah
di dapat seperti arang bekas kayu bakar dan tali. Lebar garis batas tidak lebih
dari 1,9 cm. garis batas tepi lapangan sekurang-sekurangnya 1 meter bebas dari
semua rintangan disekitar lapangan.
· Perempat lingkaran
Perempat lingkaran yang merupakan tempat melambungkan bola kepaa pemain
yang melakukan sepak pertama atau servis jari-jarinya kita ubah menjadi 35 cm.
· lingkaran sepak pertama (servis)
sepak pertama dilakukan pada lingkaran yang berjari-jari 0,18 meter,
lingkaran itu dibuat dengan menemtukan titik tengah berjarak 1,22 meter dari
garis belakang dan 1,75 dari garis samping.
2. Jaring atau net
Dalam membuat jaring kita bisa menggunakan tali rapia yang kita anyam,
nylon, atau bahan lain.
3. Bola
Setelah kami memikirkan, menimbang dan memutuskan kami memilih mengganti
bola dalam permainan sepak takraw yang asalnya terbuat dari rotan menjadi :
·
Bola yang terbuat dari daun ketupat dan
ditengahnya kita masukkan golongan-golongan kertas yang tidak terpakai lagi
agar bola lebih kuat.
·
Kita bisa juga menggunakan tali miliar
4. Cara membuat bola yang dimodifikasi oleh kami
·
Bola yang terbuat dari daun ketupat atau
daun rumbia
Bahan : daun ketupat/daun rumbia, kertas-kertas sisa atau yang sudah tidak
terpakai lagi
Alat : pisau untuk memotong daun
Cara membuat : daun ketupat atau daun rumbia yang sudah dipisahkan dari
lidinya kita anyam membentuk seperti bola, tapi sebelum bentuknya sempurna
seperti bola kita masukkan kertas-kertas sisa yang tidak terpakai, kita
gulung-gulung menjadi seperti bola sesuai dengan ukuran bola ketupat yang kita
buat tadi tapi sedikit lebih kecil supaya kita bisa memasukkan gulungan kertas
tadi ke dalam bola ketupat tadi. Kemudian sempurnakan anyaman bolanya sampai
menjadi bentuk bola yang sempurna seperti bola sepak takraw yang terbuat dari
rotan.
·
Bola yang terbuat dari tali milyar
Cara pembuatanya sama yaitu di anyam membentuk seperti bola.
5. Jumlah pemain, cara memainkan dan lama permainan sama seperti permainan
sepak takraw yang sebenarnya. Karena jumlah pemain yang hanya berjumlah 3 orang
dalam masing-masing regu jadi kami tidak memodifikasinya karena lapangan yang
kami modifikasi cukup untuk tiga orang anak sekolah dasar. Lama
permainan bisa disesuaikan dengan waktu pembelajaran.
E.
Modifikasi Olahraga Cabang Bola Volli
Ukuran lapangan Bola Voli yang sebenarnya berukuran panjang 18 meter dan lebar 9 meter,
yang ditandai dengan garis pinggir dan garis belakang.Garis pinggir dan garis
belakang merupakan pembatas bidang permainan. dan berikut ini adalah Ukuran
lapangan Bola Voli yang bisa anda semua jadikan panduan.
Garis-garis penting lainnya adalah :
Garis tengah yang membagi lapangan menjadi 2 bagian yang sama, terkadang
disebut sebagai daerah tim.
Tentunya dengan ukuran yang sangat lebar
maka sangat dipungkiri bahwa siswa tidak mampu melakukan permainan dengan baik
karena selain fisik yang dimiliki siswa factor kebosanan juga sangat besar
karena tidak sesuai dengan ukuranya sehingga harus
dimodifikasi.
1. Bola
Bola tersebut memiliki keliling lingkaran 65 hingga 67 cm, dengan berat 260
hingga 280 gram. Tekanan dalam dari bola tersebut hendaknya sekitar 0.30 hingga
0.325 kg/cm2 (4.26-4.61 psi, 294.3-318.82 mbar atau hPa).
Bola
yang merupakan salah satu faktor terpenting dalam bola volli dengan ukuran yang
standar tentunya sangat susah untuk dipakai oleh siswa yang duduk disekolah
dasar karena berat dan kekuatan siswa tidak seimbang olehnya itu pada gambar
diatas terdapat gambar bola yang asli dan yang di modifikasi, nah agar anak
dapat melakukan permainan bola volli dengan baik maka akan menggunakan bola yang telah dimodifikasi yang terbuat
dari karet dan plastic sehinggan cocok sebagai bahan untuk modifikasi.
2. Net
Ukuran tinggi net putra 2,44 meter dan untuk net putri 2,24 meter.
Ukuran tinggi net putra 2,44 meter dan untuk net putri 2,24 meter.
Dalam ukuran lapangan yang tertera diatas tentunya sangat menyulitkan untuk
siswa SD dalam melakukan permainan bola volli yang efektif dikarenakan tidak
sesuai baik itu tinggi tiangnya atau berat bolanya. Nah, Salah satu cabang
olahraga yang digemari siswa di sekolah dasar yaitu permainan bola volli
mini,Permainan ini disebut permainan bola voli mini karena merupakan modifikasi
dari permainan bola voli standar. Ukuran lapangan, ukuran bola, dan juga
peraturannya disesuaikan dengan anak. Permainan bola voli mini harus
disesuaikan agar anak dapat memainkan dengan asyik dan gembira. Bola voli mini
mengembangkan peraturan-peraturan bola voli standar. Agar menarik dan lebih
mudah dilakukan anak-anak usia 9 sampai 13 tahun. Teknik permainan bola voli
mini sama dengan permainan bola voli standar, yaitu ada servis, passing, smash,
dan membendung.
Tujuan permainan bola voli mini bagi anak yaitu: Agar anak-anak mengenal
dan menyenangi, Agar anak-anak dapat bermain bolavoli dengan teknik yang
baikdan benar, Agar anak menjadi atlet bagi yang potensi (pembibitan),
Memberikan dasar fisik, teknik, dan taktik yang kuat untuk
berprestasi. Teknik permainan bola voli mini sama dengan permainan
bola voli standar, yaitu ada servis, passing, smash, dan membendung (blocking).
Lapangan bola voli mini berukuran lebih kecil darpada lapangan bola voli
standar. Ukuran lapangan bola voli mini memiliki panjang 12 m dan lebar lebar 6
m, bandingkan dengan lapangan bola voli standar yang memiliki ukuran 18m x
9m.Salah satu hal yang membedakan pada lapangan bola voli mini dengan lapangan
bola voli standar adalah tidak adanya garis serang pada lapangan bola voli
mini. Net pada permainan bola voli mini juga mengalami perubahan ukuran. Tinggi
net putra: 210 cm, tinggi net putri: 200 cm, panjang: 7 m, lebar: 90 cm. Bola
yang digunakan dalam permainan bola voli mini adalah bola mini nomor 4 dengan
garis tengah 22 - 24 cm dan berat 230-250 gram. Jumlah pemain pada permainan
bola voli mini 2-4 orang, dengan pemain cadangan sebanyak 2 orang.
Aturan Khusus Permainan Bola Voli Mini
·
Permainan itu diperuntukan bagi anak-anak usia 9 – 13 tahun.
·
Dimainkan oleh laki-laki dan wanita di dalam suatu tim yang terdiri dari
dua sampai empat pemain
·
Lapangan berukuran lebar 4,5 sampai 6 meter, panjang 9 sampai 12 meter,
·
Ketinggian net antara 1,9 sampai 2 meter.
·
Bola voli mini (3 vs 3)
·
tidak menggunakn sistem spesialisasi pemain (semua pemain bermain di
seluruh posisi)
·
ketiga pemain dalam setiap tim harus ikut bermain.
·
Bermain bola voli di bawah supervisi guru atau pelatih
·
Fasilitas dan peralatan
·
bola voli mini (ukuran 3 atau 4) atau bola voli normal (ukuran 5).
Menggunakan bola yang sintetis atau kulit jangan yang karet
·
menggunakan lapangan badminton atau setengah lapangan bola voli normal
·
dapat menggunakan tali untuk net atau net badminton apabila net voli tidak
ada .
F.
Modifikasi Permainan Bulutangkis
permainan bulutangkis adalah suatu
permainan degan tujuan menyeberangkan shuttlecock ke daerah
lawan dengan melewati net dengan cara memukul menggunakan raket,
bila kita melakukan modifikasi permainan dengan menghilangkan unsur
tersebut diatas maka permainan yang kita modifikasi tersebut bukan lagi
permainan bulutangkis
Bila aturan secondary yang dirubah maka hal ini yang
seharusnya pendidik lakukan dalam memodifikasi suatu permianan (sidentop,Hastie
dan Van Der Mars)
Contoh:
1. Merubah ukuran lapangan
Ukuran merupakan salah satu media yang
harus dimodifikasi utmanya dalam permainan bulutangkis karena kemampuan anak
anak atau siswa tidak dengan kemampuan orang dewasa.
2. Ukuran, berat jenis alat shuttlecock atao raket
Raket yang digunakan tentunya harus berbeda antara anak anak, remaja dan
orang dewasa dalam pengamplikasian modifikasi tentunya yang diharapkan adalah
bagaimana membuatnya menjadi riang gembira dan menyenangkan bagi peserta didik.
3. Scoring
4. Pemain
5. Tinggi net
Modifikasi permainan tidak ditujukan untuk mengubah hakekat
permainan cabang olahraga, modifikasi dilakukan untuk menyesuaikan
situasi dan kondisi agar permainan dapat dimainkan dan dinikmati
oleh kelompok tertentu terutama siswa sekolah dasar (peserta didik)
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Media pembelajaran dan modifikasi penjas
merupakan salah faktor pendukung dalam suksesnya proses belajar mengajar
disekolah akan tetapi kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana dalam setiap
sekolah terkhususnta mata pelaran penjas maka seorang guru dituntut untuk lebih
kreatif dan memamfaatkan apa yang ada disekitarnya yang diproses atau
dimodifikasi sebagai alat pembelajaran, selain itu bagi sekolah yang memiliki
sarana prasarana yang memadai bukan berarti bahwa seorang guru tidak
memodifikasi sarana prasarana tersebut apalagi yang ingin menggunakanya adalah
sekolah dasar, sebagai contoh misalnya bola volli tentunya dengan ukuran bola
volli yang standar tentunya sangat sulit digunakan oleh peserta
didik yang masih disekolah dasar karena bebanya terlalu besar karena tidak
sesuai dengan kemampuan peserta didik.
B.
Saran
Penulis hanya berharap setelah kita memahami tentang
media yang digunakan dalam proses belajar mengajar disekolah maka kita lebih
dituntut untuk lebih kreatif dalam memodifikasi media tersebut sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuan anak yang dimiliki, nah pertanyaanya adalah apakah
proses yang kita jalani sekarang, kita betul betul memamfaatkan waktu kita
dengan baik untuk belajar?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar